BAB I
1.BEBERAPA TEORI BELAJAR
A.
Teori
belajar Koneksionisme oleh Edward Lee Thondike (1874 – 1949)
Belajar merupaka peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi
antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus dengan respon. Stimulus adalah
suatu perubahan dari lingkungan eksternal yang menjadi tanda untuk mengaktifkan
organisme untuk beraksi atau berbuat sedangkan respon adalah sembarang tingkah
laku yang dimunculkan karena adanya perangsang.
B. Teori Percakapan ( Conversation
Theory) oleh Andrew Gordon Pask
Belajar itu terbentuk dari organisme hidup dan mesin. Ide
dasar dari teori ini adalah bahwa pembelajaran itu terjadi melalui percakapan
tentang subyek yang berfungsi untuk membuat pengetahuan eksplisit.
C. Teori Konstruktivisme oleh
JeromeS.Bruner
Gagasan belajar sebagai suatu proses aktif dimana mereka
belajar mampu membentuk ide-ide baru berdasarkan apa pengetahuan mereka saat
ini serta pengetahuan masa lalu mereka.
D. Teori Disonansi Kognitif oleh Leon
Festinger
Orang mengalami ketegangan atau ketidaknyamanan ketika
keyakinan mereka tidak sesuai dengan perilaku mereka. Orang cendrung mencari
konsistensi dalam keyakinan mereka dan persepsi. Ketika ada perbedaan antara
keyakinan atau perilaku, sesuatu harus berubah dalam rangka untuk menghilangkan
atau mengurangi disonansi, yang diartikan adalah sebuah perasaan tidak nyaman
yang memotivasi orang untuk mengambil langkah demi mengurangi ketidaknyamanan
itu,
E. Teori Minimalis ole JM. Carroll
Untuk meminimalkan sejauh mana materi pembelajaran menghambat
belajar dan fokus pada kegiatan desain yang mendukung kegiatan belajar
diarahkan dan prestasi
F. Teori Fungsional Konteks oleh
T.Stitch
Pembelajaran yang menekankan perkembangan kognitif,belajar,
serta instruksi yang berlawanan dengan teori-teori yang memepertahankan bahwa
hasil perkembangan kognitif atau intelektual dalam cara yang telah ditetapkan
melalui serangkaian tahapan atau fase yang mirip dengan pertumbuhan embriologis
dan relatif independen dari konteks lingkungan dimana orang itu hidup.
G. Teori Multiple Intelligense oleh
Dr.Howard Gardner
Semua manusi terlahir dengan potensi dan kecerdasan yang
sama. Sementara faktor lingkunganlah yang dapat menciptakan
kecerdasan-kecerdasan yang beragam-ragam.
H. Teori Epistemologi Genetik oleh Jean
Pieget
Studi tentang bagaimana anak memperoleh pengetahuan dan
mengembangkan pengetahuan mereka sendiri.
I.
Teori
Berpikir Lateral ( Lateral Thinking) ole Dr.Edward De Bono
Berkaitan dengan pembangkitan gagasan baru dan berkaitan pula
dengan pendobrakan penjara konsep gagasan lama.Berpikir lateral membuka
alternatif ancangan di setiap tahapan atau proses berpikir.Berpikir lateral
bersifat generatif
J.
Teori
Level Of Processing oleh Fergus Ian Muirden Craik
Semakin dalam pemprosesan informasi selama belajar, semakin
kuat ingatan pada yang dihapal, pengolahan akan otomatis tergantung pada fokus
perhatian pada tingkat tertentu.
K. Teori Belajar Situasi oleh Jean Lave
Teori belajar yang tidak sengaja atau bukan disengaja.
Pengetahuan perlu disajikan dalam konteks nyata, yaitu pengaturan dan aplikasi
yang sebenarnya akan melibatkan pengetahuan itu sendiri. Pengetahuan
membutuhkan interaksi social dan kolaborasi.
L. Teori Pengembangan Sosial oleh Lev
Vygotsky
Pengetahuan terbentuk sebagai akibat dari interaksi sosial
dan budaya seorang anak, baik pengetahuan spontan dan pengetahuan ilmiah.
M. Teori ATI (Aptitude Treatment
Interaction) oleh Lee Cronbach
Model ataupun produk desain pembelajaran yang secara sengaja
didesain dan dikembangkan untuk menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik
siswa dalam rangka mengoptimalkan prestasi akademik.
N. Teori Elaborasi oleh Charles
Reigeluth
Suatu pembelajaran akan disebut tercapai apabila anak didik
bisa mempelajari,memahami,mengaplikasikan dan bisa mempraktekkan apa yang telah
didapatkannya dari pendidik. Konsep pembelajaran bahwa mengenai desain
pembelajaran dengan dasar argumen bahwa pelajaran harus diorganisasikan atau
dirangkum dalam beberapa materi.
O. Teori Cognitive Flexibility oleh
R,Spiro
Kemampuan untuk merenstruksikan pengetahuan dalam berbagai
cara tergantung pada kebutuhan situasional yang berubah yaitu kesulitan atau
kompleksitas situasi.
P. Repair Theory oleh Kurt Van Lehn
Usaha untuk menjelaskan bagaimana orang belajar sesuai dengan
pola atau cara yang ada dengan memperhatikan bagaimana dan mengapa mereka
membuat kesalahan dalam mengerjakan sesuatu.
Q. Teori Operational Conditioning oleh
B.F Skinner
Belajar adalah fungsi dari perubahan perilaku yang
terbuka,Prubahan perilaku adalah hasil dari respons individu untuk kejadian
(stimuli) yang terjadi di lingkungan.
R. Teori Atribusi oleh Bernard Weiner
Upaya-upaya yang dilakukan untuk memahami penyebab-penyebab
perilaku diri sendiri dan orang lain seperti kemampuan,usaha,tugas, dan
kemujuran.
2.BEBERAPA TEORI MEDIA
A. Schramm ( 1977)
Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
B. Briggs (1977 )
Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran.
C. National Education Associato ( 1969 )
Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang – dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
D. Brown ( 1973 )
Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran.
E. EACT dikutip Rohani ( 1977 )
Media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses
penyaluran informasi.
F. Djamarah ( 1995 )
Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai
penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.
G. Gagne
Media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsangnya untuk belajar.
H. Martin dan Briggs ( 1986 )
Media adalah semua mencakup semua sumber yang diperlukan
untuk melakukan komunikasi dengan siswa.
I.
Purnawati
dan eldarni ( 2001)
Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran,perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi
proses belajar.
J.
Dinje
Borman Rumpuk ( 1988 )
Media pengajaran adalah setiap alat baik softwaremaupun
handware yang dipergunakan sebagai media
komunikasi dan bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar
mengajar.
BAB II
ANALISIS
SITUASI
1.
Analisis
Siswa
a.
Siswa
SMKN 2 Pekanbaru
b.
Kelas
XI TKJ 1
c.
Jumlah
siswa 30 orang, laki-laki 18 orang dan perempuan 12 orang
d.
Usia
rata-rata 17 tahun
e.
Ekonomi
menengah ke atas
f.
Kemampuan
menengah ke atas artinya 80% kemampuan
diatas rata-rata
g.
Motivasi
belajarnya tinggi
h.
Kemauan
belajar tinggi terlihat dari tugas yang diberikan selalu dikerjakan.
2.
Tujuan
belajar disesuikan dengan Standar Kopetensi dan kompetensi dasar. Setiap siswa
diharapkan mempunyai tujuan mengapa dia belajar atau untuk apa dia mengikuti
pembelajaran yaitu mata pelajaran matematika yang diberikan.
3.
Memilih
media yang digunakan.
Media yang digunakan saat proses pembelajaran yaitu dengan
menggunakan media komputer dan infokus dengan penggunaan power point dan
animasi,supaya siswa jangan monoton dan menarik untuk siswa memeperhatikan
pelajaran yang diberikan.
4.
Yang
harus disediakan adalah komputer. Infokus . ruangan belajar yang tenang dan
nyaman.
5.
Siswa
ikut berpartisipasi dengan menyiapkan alat-alat yang diperlukan seperti
penyambungan listrik serta menghidupkan infokus .
6.
Evaluasi.
Setelah selesai proses belajar mengajar kepada siswa diminta utuk mengerjakan
beberapa soal sebagai umpan balik dari kegiatan pembelajaran tersebut.
BAB III
MEDIA
KOMPUTER DENGAN POWER POINT DAN ANIMASI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMK
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : XI / Genap
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu :
4 x 45 menit ( 1 x pertemuan )
Indikator : 1. Menjelaskan Koordinat Kartesius
2. Menjelaskan Koordinat Kutub.
3.
Menghitung Koordinat Kartesius
4.
Menghitung Koordinat Kutub
5.
Mengkonversi Koordinat Kartesius dan koordinat kutub
A.
Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian Koordinat
Kartesius dan Koordinat Kutub
2. Menggambar letak titik pada
koordinat kartesius dan koordinat kutub.
3. Mengkonversi koordinat Kartesius
ke koordinat kutub atau sebaliknya.
B. Materi Pokok
: Koordinat Kartesius dan Koordinat kutub.
C. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Pembelajaran Langsung
Metode:
Demonstrasi, Ceramah, Tanya Jawab, dan
Pemberian Tugas.
D. Kegiatan Pembelajaran
1.
Kegiatan Awal : - Apersepsi : Menyampaikan tujuan pembelajaran.
-
Memotivasi peserta didik dengan memberi
penjelasan tentang pen-
tingnya
mempelajari materi ini
2. Kegiatan Inti
·
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
Ø Guru dan peserta didik dapat memberikan
contoh bidang dataran
Ø Guru melibatkan peserta didik mencari
informasi yang luas dan dalam tentang topik/materi yang akan dipelajari.
Ø Guru menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar yang lain.
Ø Guru memfasilitasi terjadinya interaksi
antara peserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan suber belajar lainnya
Ø Guru melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
·
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
Ø Guru memfasilitasi peserta didik baik dalam
diskusi maupun dalam pemberian tugas untuk memunculkan gagasan baru baik secara
lisan maupun tertulis.
Ø Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pembelajaran kooperatif dan kolaboratif
Ø Guru memfasilitasi peserta didik berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
Ø Peserta didik mengerjakan beberapa soal.
Ø Guru memfasilitasi peserta didik membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan baik
lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok.
Ø Guru memfasilitasi peserta didik untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.
·
Konfirmasi
Dalam kegiata konfirmasi :
Ø Guru memberikan umpan balik positif dan
penguatan dalam bentuk lisan,tulisan,isyarat maupun hadiah terhadap
keberhasilan peserta didik.
Ø Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil
eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.
Ø Guru memfasilitasi peserta didik melakukan
refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Ø Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar :
ü Berfungsi sebagai nara sumber dan fasilitator
dalam menjawab pertanyaan peserta-peserta didik yang menghadapi kesulitan,
dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar.
ü Membantu menyelesaikan masalah
ü Memberi acuan agar peserta didik dapat
melakukan pengecekan hasil eksplorasi.
ü Memberi informasi untuk berekspolarasi lebih
jauh.
ü Memnerikan motivasi kepada peserta didik yang
kurang atau belum berfartisipasi aktif.
C. Kegiatan Akhir
1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi yang telah dipelajari.
2. Guru memberi pekerjaan rumah
3. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama dan memberi salam kepada
siswa
E.
Sumber Belajar
- Buku teks matematika untuk SMK kelas XI
semester II Yudhistira
- Lembar Terbimbing
- Soal yang diberikan guru pada kartu dan
soal lanjutan
F.
Penilaian
a. Jenis Tagihan : tes tertulis
b. Teknik : Lisan dan
tertulis
Mengetahui Pekanbaru, Mei 2012
Kepala SMKN 2 Pekanbaru Guru mata pelajaran
DR,H.Syahril Spd.MM Mairustuti
NIP 1956 12311982031430 NIP.196610221992032003
DR,H.Syahril Spd.MM Mairustuti
NIP 1956 12311982031430 NIP.196610221992032003
DAFTAR PUSTAKA
Dahar,K.W.1988
Teori-teori Belajar Jakarta: P2LPTK
Daly, Dennis.
(1996) Teori Belajar Teori atribusi dan Plafon Kaca: Pengembangan Karir Karyawan
antara Federal. Publik Administrasi & Manajemen: Sebuah Jurnal
interaktif
Joy A.
Palmer (ed) 50 Pemikir Pendidikan dari Paget sampai Masa Sekarang
Sharon E.
Smaldino, Deborah L. Lowther Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar
0 komentar:
Posting Komentar